Sudah menjadi tradisi Bangsa Indonesia dan mungkin hanya di Indonesia
saja yang mengenal adanya tradisi mudik selama lebaran. Penduduk di
kota-kota besar kebanyakan adalah perantau yang datang dari berbagai
pelosok daerah di Indonesia.
Selama mudik lebaran ini biasanya
hampir seluruh keluarga dibawa untuk mudik, sehingga banyak rumah yang
ditinggalkan dalam keadaan kosong. Hal ini tentu saja menimbulkan resiko
keamanan rumah dari terjadinya tindak kejahatan maupun bencana. Banyak
penjahat yang memanfaatkan momen mudik lebaran ini untuk melakukan
aksinya ketika rumah dalam keadaan kosong ditinggal oleh penghuninya
yang mudik. Selain resiko kemalingan, rumah yang ditingalkan dalam
keadaan kosong juga beresiko terjadinya bencana lain, seperti kebakaran.
Kebakaran ini sering diakibatkan karena konsleting listrik, ataupun
penyebab lainnya.
Karena resiko-resiko keamanan seperti
disebutkan diatas itulah sehingga para pemudik menjadi tidak tenang
selama mudik lebaran dikampung halaman. Untuk masalah keamanan ini
kebanyakan mengatasinya dengan cara menitipkan kepada tentangga yg tidak
mudik, ataupun dititipkan kepihak keamanan komplek rumah. Tapi
masalahnya biasanya hampir seluruh tetangga juga mudik, kalaupun tidak
mudik mereka punya acara, begitupun pihak kemanan seperti satpam ataupun
hansip di komplek perumahan, biasanya pada waktu lebaran mereka juga
sebagian ikut mudik, dan yang tersisa juga mempunyai acara keluarga
sendiri waktu lebaran. Walhasil keamanan rumah para pemudik menjadi
masih tetap rentan dan berisiko terhadap tindak kejahatan dan bencana.
Pemasangan
alat keamanan tambahan merupakan salah satu cara yang tepat dan
diperlukan untuk mengatasi masalah keamanan rumah tersebut. Dengan
berkembangnya teknologi komunikasi dan IT sekarang ini, banyak alat-alat
keamanan yg terhubung atau terkoneksi dengan jaringan telekomunikasi
seperti jaringan seluler. Sehingga keamanan rumah bisa dipantau dan
dikendalikan melalui HP pemilik rumah.
Salah satu sistem keamanan rumah yang berbasis teknologi ini adalah 3G wireless Camera Alarm System.
Sistem keamanan ini terdiri dari 3G Camera yang dipadukan dengan alarm
dan sensor pintu, sensor gas, sensor api, sensor gerak yang dilengkapi
teknologi telekomunikasi atau seluler GSM dengan jaringan 3G. Sehingga
pemilik rumah dapat memantau rumah langsung dari HP selama mudik
lebaran.
Cara Kerja Sistem Keamanan:
1. Ketika seseorang masuk ke rumah tanpa ijin maka sensor kemanan akan aktif
2. Sensor akan mengirimkan signal ke alat 3G camera
3. 3G camera akan mengambil gambar dan mengirim secara otomatis sms yg berisi
informasi mengenai pintu yg terbuka dan MMS yg berhasil gambar yg di ambil ke hp
pemilik rumah.
4. Pemilik rumah dapat membaca status kejadian dirumah lewat SMS dan melihat
kondisi rumah lewat MMS
5. Pemilik rumah dapat melihat secara realtime video keadaan rumah dari HP dgn
melakukan video call ke nomor 3G camera yg terpasang.
6. Arah camera dapat diatur langsung dari HP, selain itu bisa juga melakukan zooming
ke objek yg dicurigai supaya lebih jelas.
7. Setelah mengetahui kejadian yg ada, pemilik rumah bisa mengambil tindakan dengan
menyalakan sirine atau alarm (langsung dari hp) untuk mengagetkan pencuri, atau
diam-diam menghubungi pihak kemanan untuk menangkap pencuri yang menyatroni
rumahnya tersebut.
Selain
itu, dengan adanya sensor asap ataau sensor api, jika terjadi potensi
kebakaran, maka sistem juga bisa mengirim pemberitahuan ke pemilik rumah
melalui SMS dan MMS, sehingga pemilik rumah dapat segera menghubungi
pihak keamanan untuk segera mengambil tindakan.
Jadi dengan
adanya sistem kemanan yang berbasis teknologi ini, sangat membantu bagi
para pemudik yang hendak mudik, tanpa takut rumahnya kemalingan atau
kebakaran. Walaupun mereka sedang melakukan perjalanan mudik atau sudah
ada dikampung halaman, rumah yang ditinggalkan masih tetap bisa
dipantau.
Segera pasang alat ini dirumah Anda, mencegah lebih baik dari pada menyesal dikemudian hari.
0 komentar:
Posting Komentar